Upaya menciptakan revolusi Ramadhan di
dalam keluarga sebenarnya buka sesuatu yang sulit jika kita mengerti
langkah-langkah integralnya. Kebanyakan kaum Muslimin menganggap keberhasilan
Ramadhan terletak di bulan Ramadhan sendiri. Padahal justru kunci rahasianya
tergantung dari langkah-langkah jauh hari sebelum ia tiba dan sesudah ia
berlalu.
Berikut ini langkah-langkah integral
tersebut.
1. Bersiap sambut Ramadhan
Sejak bulan rajab Rasulullah SAW sudah
menyambut Ramadhan dengan bermunajat kepada Allah SWT :"Allahuma baarik
lanaa fii Rajaba wa Sya'bana, wa balighnaa Ramadhan" (Ya Allah berilah
kami berkah di Bulan Rajab dan Bulan Sya'ban ini, dan pertemukan kami dengan
Bulan Ramadhan). Di awal bulan Sya'ban beliau lebih meningkatkan ibadahnya
dengan memperbanyak puasa sunnah.
Keluarga-keluarga Muslim hari ini dapat
meyambut kedatangan Ramadhan dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga dalam
sebuah majelis tartib (penyambutan) atau tausiyah (penyadaran). Ini bertujuan
untuk mengingatkan kembali tentang kemuliaan Ramadhan, sunnah-sunnahnya, dan
juga pantangannya.
Disamping itu, setiap keluarga Muslim harus
membuat persiapan-persiapan yang diperlukan jauh-jauh hari. Baik persiapan ilmu
dan pemahaman, ruhani, fisik, dan juga persiapan finansial.
Persiapan ilmu dan pemahaman diperlukan
agar ibadah Ramadhan dapat dilaksanakan secara benar menurut petunjuk
Rasulullah SAW. Persiapan ruhani diperlukan untuk meluruskan niat, membersihkan
hati, membangun tekad, dan bersiap untuk menerima bimbingan serta petunjuk
Allah SWT.
Persiapan fisik dengan memperbanyak puasa
sunnah Sya'ban agar terbiasa dan kuat menjalani puasa Ramadhan. sedangkan
persiapan finansial diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ibadah agar tercapai
kesempurnaan. misalnya, pengadaan perlengkapan ibadah, buku-buku referensi
Ramadhan, membayar zakat dan sedekah. jadi, bukan untuk gaya hidup konsumtif
seperti kebanyakan umat Islam.
2. Luruskan niat dan bulatkan tekad
Niat menjadi kunci utaama ditema-tidaknya
amal seorang Mukmin. Ibadah hanya akan menjadi amal dunia jika niatnya hanya
untuk dunia. Sedangka ibadah yang berbuah dunia dan akhirat adalah ibadah yang
diniatkan secara ikhlas, mengharap keridhaan Allah SWT.
Di samping niat, diperlukan juga tekad
(azam)yang kuat untuk meraih keutamaan yang dijanjikan oleh Allah SWT dengan
Ramadhan. Harus ada suatu kesadaran hati sejak awal untuk melakukan perubahan
diri melalui Ramadhan. Setiap pribadi hendaknya bertekad meraih prestasi
tetinggi dihadapan Allah SWT.
Ada baiknya setiap anggota keluarga membuat
target pribadi dalam setiap Ramadhan agar terdorong kuat untuk mencapainya.
Contoh, target dalam bulan Ramadhan ini:"saya akan melaksanakan
Qiyamullail (sholat malam) setiap hari tanpa putus...Saya akan selalu shalat
fardhu berjama'ah...Saya akan menghatamkan Al-Qur'an...Saya akan memulai
menggunakan busana yang Islami."
3. Susu program kegiatan keluarga selama
Ramadhan
Para orang tua sebaiknya membimbing
putra-putrinya untuk menyusun agenda pribadi mereka. dalam program pribadi ini
tidak harus sama. karena masing-masing orang memiliki kepentingaan, kesempatan,
serta kemampuan yang berbeda-beda. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
secara bersama seluruh anggota keluarga adalah: tadarus Al-qur'an, shalat
tarawih, berbuka bersama, i'tikaf di masjid, membagi zakat, shalat Idul Fitri
dan sebagainya.
4. Ciptakan hari-hari yang menyenangkan
selama Ramadhan
Pada sebagian orang, berpuasa Ramadhan
terrasa sebagai pekerjaan yang berat, terutama bagi anak-anak. Mereka dituntut
menahan lapar dan dahaga di siang hari, memperbanyak ibadah, dan shalat malam.
Belum lagi kewajiban membayar zakat dan bersedekah.
Untuk memberi dorongan serta motivasi bagi
jiwa manusia agar melakukan kebajikan, Allah SWT seringkali memberikan gambaran
tentang surga dengan segala kemikmatannya. Maka, untuk menciptakan rasa bahagia
dengan kehadiran Ramadhan, para orang tua pun harus berupaya menciptakan
suasana yang berbeda dengan hari-hari biasanya.
setiap kita tentu merasa senang dengan
rumah yang bersih. hiasan dan pemandangan yang indah, taman dan udara yang
segar, bau yang wangi, makanan yang lezat, dan sebagainya. Jadikanlah rumah
kita bak syurga selama Ramadhan, maka keluarga kita akan merasa bahagia dan
bergairah menyambut Ramadhan dengan segala perjuangannya.
5. Hidupkan sunnah-sunahnya
Tidak cukup hanya dengan melaksanakan
amalan yang fardhu (wajib) saja, jika ingin memperoleh prestasi yang terbaik
dalam Ramadhan. Untuk meraih kesempurnaan ibadah Ramadhan, penting bagi setiap
keluarga Muslim untuk berusaha menghidupkan semua sunnah-sunnah Ramadhan,
seperti memperbanyak membaca Al-Qur'an, zikrullah, beristighfar, shalat malam,
bersedekah, dan sebagainya. Di sini perang orang tua sangat penting dalam
membimbing dan memberi teladan bagi seluruh anggota keluarganya.
6. Tinggalkan pantangannya
Bulan Ramadhan merupakan momen yang sangat
efektif bagi keluarga Muslim untuk meninggalkan ucapan dan perilaku yang kurang
baik, dan mengantinya dengan kebiasaan ucapan seta tindakan yang dicintai Allah
dan Rasul-Nya.
Dengan alasan puasa, orang tua dapat
mencegah anak-anak untuk bertengkar, berkata kotor, berbohong, ghibah,
berdusta, dan sebagainya. Dan, pada akhirnya diharapkan kebiasaan tersebut akan
terus berlanjut setelah usai Ramadhan. Wallahu A'lam bish Shawab.----.
#oleh: Afifah al-Qona'ah
asalamualaikum abi.
BalasHapuskutipan di atas sangat bermanfaat bi, dan dapat di jadikan motivasi agar berpuasa lebihsemangat bi, tapi di paragraf terakhir ada yang ingin meisin tanyakan. "Dengan alasan puasa, orang tua dapat mencegah anak-anak untuk bertengkar, berkata kotor, berbohong, ghibah, berdusta, dan sebagainya. Dan, pada akhirnya diharapkan kebiasaan tersebut akan terus berlanjut setelah usai Ramadhan. Wallahu A'lam bish Shawab.----.. bi kutipan ini hanya di laksanakan di bulan ramadhan saja, mengapa kebnayakan usai bulan puasa orang meninggalkan perbuatan yang di kutipan di atas, dan bagaimana agar bisa menjadi kebiasaan? terimakasih bi. wasalamualaikum
Tanggapan dan pertanyaan yang sangat bagus.
HapusJika berbicara kebiasaan,....maka sebenarnya hal itulah yang menjadi PR BESAR bagi kebanyakan umat Islam. Bukan hanya dalam hal ekses atau dampak puasa, tapi termasuk juga ibadah lainnya. Mengapa masih demikian??? Jawabannya,...dikarenakan pelaksanaan ibadahnya baru sampai pada level hanya untuk menggugurkan kewajiban, dan belum sampai pada tingkat penghayatan.
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerimah kasih bi, materi ini sangat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan saya, dengan adanya materi saya jadi tau enam langkah menjadikan ramdahan dalam hidup, adapun yang ingin saya tanyakan bi, seperti yang di jelaskan di kutipan no 6 yang menjelaskan bulan ramadha merupakan momen yang sangat efektif bagi keluarga muslim untuk meninggalkan ucapan dan perilaku yang kurang baik, dan yang ingin saya tanyakan bi bagaimana cara agar umat muslim tetap menjaga perilaku dan ucapan yg baik walaupun bukan di bulan ramadhan.
Terimah.kasih, wassalamualaikum wr wrb
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum bi,
BalasHapusMateri ini sangat bermanfaat bagi semua umat manusia seperti yg telah dijelaskan bahwa bulan ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan, di materi ini kita dapat mengetahui dan mengamalkan hal-hal tersebut dan semoga dapat menjadikan semua umat untuk bisa menjaganya, terimakasih bi
Wassalamualaikum bi
Assalammualikum bi,
BalasHapusbenar2 bermanfaat lagi-lagi menambah pengetahuan saya,dan dengan saya membaca artikel ini, memotivasi saya untuk menerpakannya dalam menyambut bulan ramadhan yang sebentar lagi datang, ini bi saya ingin bertanya, begini bi biasanya orang yang berpuasa kalo mau beli makanan untuk berbuka kebanyakan mengikuti nafasu semua makanan dibeli,nah bagaiamana bi cara agar sikap diatas dapat diatasi?
terimakasih bi😊
sangat bermanfaat.
BalasHapus