Senin, 15 Juni 2015

ENAM LANGKAH MENJADIKAN RAMADHAN LEBIH HIDUP

Upaya menciptakan revolusi Ramadhan di dalam keluarga sebenarnya buka sesuatu yang sulit jika kita mengerti langkah-langkah integralnya. Kebanyakan kaum Muslimin menganggap keberhasilan Ramadhan terletak di bulan Ramadhan sendiri. Padahal justru kunci rahasianya tergantung dari langkah-langkah jauh hari sebelum ia tiba dan sesudah ia berlalu.
Berikut ini langkah-langkah integral tersebut.
1. Bersiap sambut Ramadhan
Sejak bulan rajab Rasulullah SAW sudah menyambut Ramadhan dengan bermunajat kepada Allah SWT :"Allahuma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'bana, wa balighnaa Ramadhan" (Ya Allah berilah kami berkah di Bulan Rajab dan Bulan Sya'ban ini, dan pertemukan kami dengan Bulan Ramadhan). Di awal bulan Sya'ban beliau lebih meningkatkan ibadahnya dengan memperbanyak puasa sunnah.

Keluarga-keluarga Muslim hari ini dapat meyambut kedatangan Ramadhan dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga dalam sebuah majelis tartib (penyambutan) atau tausiyah (penyadaran). Ini bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang kemuliaan Ramadhan, sunnah-sunnahnya, dan juga pantangannya.
Disamping itu, setiap keluarga Muslim harus membuat persiapan-persiapan yang diperlukan jauh-jauh hari. Baik persiapan ilmu dan pemahaman, ruhani, fisik, dan juga persiapan finansial.
Persiapan ilmu dan pemahaman diperlukan agar ibadah Ramadhan dapat dilaksanakan secara benar menurut petunjuk Rasulullah SAW. Persiapan ruhani diperlukan untuk meluruskan niat, membersihkan hati, membangun tekad, dan bersiap untuk menerima bimbingan serta petunjuk Allah SWT.
Persiapan fisik dengan memperbanyak puasa sunnah Sya'ban agar terbiasa dan kuat menjalani puasa Ramadhan. sedangkan persiapan finansial diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ibadah agar tercapai kesempurnaan. misalnya, pengadaan perlengkapan ibadah, buku-buku referensi Ramadhan, membayar zakat dan sedekah. jadi, bukan untuk gaya hidup konsumtif seperti kebanyakan umat Islam.
2. Luruskan niat dan bulatkan tekad
Niat menjadi kunci utaama ditema-tidaknya amal seorang Mukmin. Ibadah hanya akan menjadi amal dunia jika niatnya hanya untuk dunia. Sedangka ibadah yang berbuah dunia dan akhirat adalah ibadah yang diniatkan secara ikhlas, mengharap keridhaan Allah SWT.
Di samping niat, diperlukan juga tekad (azam)yang kuat untuk meraih keutamaan yang dijanjikan oleh Allah SWT dengan Ramadhan. Harus ada suatu kesadaran hati sejak awal untuk melakukan perubahan diri melalui Ramadhan. Setiap pribadi hendaknya bertekad meraih prestasi tetinggi dihadapan Allah SWT.
Ada baiknya setiap anggota keluarga membuat target pribadi dalam setiap Ramadhan agar terdorong kuat untuk mencapainya. Contoh, target dalam bulan Ramadhan ini:"saya akan melaksanakan Qiyamullail (sholat malam) setiap hari tanpa putus...Saya akan selalu shalat fardhu berjama'ah...Saya akan menghatamkan Al-Qur'an...Saya akan memulai menggunakan busana yang Islami."
3. Susu program kegiatan keluarga selama Ramadhan
Para orang tua sebaiknya membimbing putra-putrinya untuk menyusun agenda pribadi mereka. dalam program pribadi ini tidak harus sama. karena masing-masing orang memiliki kepentingaan, kesempatan, serta kemampuan yang berbeda-beda. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan secara bersama seluruh anggota keluarga adalah: tadarus Al-qur'an, shalat tarawih, berbuka bersama, i'tikaf di masjid, membagi zakat, shalat Idul Fitri dan sebagainya.
4. Ciptakan hari-hari yang menyenangkan selama Ramadhan
Pada sebagian orang, berpuasa Ramadhan terrasa sebagai pekerjaan yang berat, terutama bagi anak-anak. Mereka dituntut menahan lapar dan dahaga di siang hari, memperbanyak ibadah, dan shalat malam. Belum lagi kewajiban membayar zakat dan bersedekah.
Untuk memberi dorongan serta motivasi bagi jiwa manusia agar melakukan kebajikan, Allah SWT seringkali memberikan gambaran tentang surga dengan segala kemikmatannya. Maka, untuk menciptakan rasa bahagia dengan kehadiran Ramadhan, para orang tua pun harus berupaya menciptakan suasana yang berbeda dengan hari-hari biasanya.
setiap kita tentu merasa senang dengan rumah yang bersih. hiasan dan pemandangan yang indah, taman dan udara yang segar, bau yang wangi, makanan yang lezat, dan sebagainya. Jadikanlah rumah kita bak syurga selama Ramadhan, maka keluarga kita akan merasa bahagia dan bergairah menyambut Ramadhan dengan segala perjuangannya.
5. Hidupkan sunnah-sunahnya
Tidak cukup hanya dengan melaksanakan amalan yang fardhu (wajib) saja, jika ingin memperoleh prestasi yang terbaik dalam Ramadhan. Untuk meraih kesempurnaan ibadah Ramadhan, penting bagi setiap keluarga Muslim untuk berusaha menghidupkan semua sunnah-sunnah Ramadhan, seperti memperbanyak membaca Al-Qur'an, zikrullah, beristighfar, shalat malam, bersedekah, dan sebagainya. Di sini perang orang tua sangat penting dalam membimbing dan memberi teladan bagi seluruh anggota keluarganya.
6. Tinggalkan pantangannya
Bulan Ramadhan merupakan momen yang sangat efektif bagi keluarga Muslim untuk meninggalkan ucapan dan perilaku yang kurang baik, dan mengantinya dengan kebiasaan ucapan seta tindakan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.

Dengan alasan puasa, orang tua dapat mencegah anak-anak untuk bertengkar, berkata kotor, berbohong, ghibah, berdusta, dan sebagainya. Dan, pada akhirnya diharapkan kebiasaan tersebut akan terus berlanjut setelah usai Ramadhan. Wallahu A'lam bish Shawab.----.
#oleh: Afifah al-Qona'ah

7 komentar:

  1. asalamualaikum abi.
    kutipan di atas sangat bermanfaat bi, dan dapat di jadikan motivasi agar berpuasa lebihsemangat bi, tapi di paragraf terakhir ada yang ingin meisin tanyakan. "Dengan alasan puasa, orang tua dapat mencegah anak-anak untuk bertengkar, berkata kotor, berbohong, ghibah, berdusta, dan sebagainya. Dan, pada akhirnya diharapkan kebiasaan tersebut akan terus berlanjut setelah usai Ramadhan. Wallahu A'lam bish Shawab.----.. bi kutipan ini hanya di laksanakan di bulan ramadhan saja, mengapa kebnayakan usai bulan puasa orang meninggalkan perbuatan yang di kutipan di atas, dan bagaimana agar bisa menjadi kebiasaan? terimakasih bi. wasalamualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanggapan dan pertanyaan yang sangat bagus.
      Jika berbicara kebiasaan,....maka sebenarnya hal itulah yang menjadi PR BESAR bagi kebanyakan umat Islam. Bukan hanya dalam hal ekses atau dampak puasa, tapi termasuk juga ibadah lainnya. Mengapa masih demikian??? Jawabannya,...dikarenakan pelaksanaan ibadahnya baru sampai pada level hanya untuk menggugurkan kewajiban, dan belum sampai pada tingkat penghayatan.

      Hapus
  2. Assalamualaikum wr.wb
    Terimah kasih bi, materi ini sangat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan saya, dengan adanya materi saya jadi tau enam langkah menjadikan ramdahan dalam hidup, adapun yang ingin saya tanyakan bi, seperti yang di jelaskan di kutipan no 6 yang menjelaskan bulan ramadha merupakan momen yang sangat efektif bagi keluarga muslim untuk meninggalkan ucapan dan perilaku yang kurang baik, dan yang ingin saya tanyakan bi bagaimana cara agar umat muslim tetap menjaga perilaku dan ucapan yg baik walaupun bukan di bulan ramadhan.
    Terimah.kasih, wassalamualaikum wr wrb

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum bi,
    Materi ini sangat bermanfaat bagi semua umat manusia seperti yg telah dijelaskan bahwa bulan ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan, di materi ini kita dapat mengetahui dan mengamalkan hal-hal tersebut dan semoga dapat menjadikan semua umat untuk bisa menjaganya, terimakasih bi
    Wassalamualaikum bi

    BalasHapus
  5. Assalammualikum bi,
    benar2 bermanfaat lagi-lagi menambah pengetahuan saya,dan dengan saya membaca artikel ini, memotivasi saya untuk menerpakannya dalam menyambut bulan ramadhan yang sebentar lagi datang, ini bi saya ingin bertanya, begini bi biasanya orang yang berpuasa kalo mau beli makanan untuk berbuka kebanyakan mengikuti nafasu semua makanan dibeli,nah bagaiamana bi cara agar sikap diatas dapat diatasi?
    terimakasih bi😊

    BalasHapus